Kemakmuran Komunitas Mahjong di Surabaya Masih Terus Berlanjut, 5 Pola yang Masih Dipakai Sampai Sekarang Meski Sudah Usang

Kehidupan komunitas mahjong di Surabaya masih menunjukkan geliatnya meskipun waktu terus berlalu. Berbeda dengan citra permainan tradisional yang mulai dilupakan di banyak tempat, mahjong justru tetap menjadi bagian penting dari interaksi sosial di kota ini. Keberadaan komunitas-komunitas aktif, mulai dari kelompok informal hingga turnamen semi-profesional, menciptakan lingkungan yang mendukung kelangsungan permainan tersebut. Di balik perkembangan ini, terdapat pola-pola bermain mahjong yang tetap bertahan dan dipakai hingga saat ini, meskipun terbilang sudah usang.

Pola 1: Pemilihan Kursi Berdasarkan Feng Shui

Salah satu pola kuno yang masih bertahan dalam permainan mahjong adalah pemilihan kursi berdasarkan feng shui. Sebagian pemain percaya bahwa tempat duduk tertentu dapat memberikan keberuntungan yang lebih besar. Misalnya, kursi yang menghadap pintu utama dianggap membawa rezeki, sementara kursi di sudut ruangan sering dihindari karena dianggap mengunci keberuntungan.

Meskipun banyak pemain muda dan pemula menganggap ini hanyalah mitos, pola ini tetap populer di kalangan pemain senior. Mereka berpegang teguh pada tradisi ini, bahkan sampai harus memutar posisi meja agar feng shui tetap sesuai. Menariknya, keyakinan ini justru menambah unsur kultural dalam permainan mahjong, membuat pengalaman bermain menjadi lebih kaya dan bermakna.

Pola 2: Aturan Urutan Pengocokan

Pola lain yang masih dipertahankan adalah aturan urutan pengocokan. Dalam komunitas mahjong di Surabaya, ada konsensus tak tertulis bahwa giliran pengocok dadu dan ubin harus mengikuti arah jarum jam. Pola ini dimaksudkan untuk menjaga keteraturan dan keadilan selama permainan berlangsung.

Meski terlihat sepele, pola ini tetap dijunjung tinggi karena dianggap bagian dari etiket bermain. Bagi pemain yang sudah lama berkecimpung dalam dunia mahjong, melanggar aturan ini bisa dianggap sebagai tanda tidak menghormati tradisi. Bahkan ketika bermain di acara santai sekalipun, banyak pemain tetap mengikuti pola ini dengan serius.

Pola 3: Memulai dengan Menyusun Ubin Tertentu

Sebelum permainan dimulai, para pemain sering kali memiliki kebiasaan menyusun ubin-ubin tertentu dalam posisi tertentu. Contohnya, beberapa pemain veteran lebih suka meletakkan ubin Angin Timur atau Angin Selatan di barisan pertama mereka sebagai semacam ritual pembuka. Meskipun secara strategis hal ini tidak memberikan keuntungan apa pun, pola ini tetap diikuti karena dianggap membawa kenyamanan psikologis.

Pola seperti ini telah diteruskan secara turun-temurun di beberapa komunitas mahjong, termasuk di Surabaya. Alasan utamanya bukan karena efektivitas strategi, melainkan karena kebiasaan ini menjadi bagian dari pengalaman bermain yang menenangkan, terutama bagi pemain yang sudah lanjut usia.

Pola 4: Membaca Pola Permainan Lawan

Di masa lalu, pemain mahjong sering kali mengandalkan teknik membaca untuk memahami pola permainan lawan. Dengan memperhatikan bagaimana lawan memilih, membuang, atau menyimpan ubin, seorang pemain dapat mencoba menebak kombinasi apa yang sedang dibentuk. Pola ini dahulu menjadi andalan untuk menyusun strategi dan mencegah lawan menang.

Meskipun kini banyak pemain yang lebih fokus pada kecepatan permainan dibandingkan observasi mendalam, pola ini masih tetap digunakan di meja-maja mahjong Surabaya. Para pemain yang lebih senior atau berpengalaman cenderung menikmati tantangan membaca langkah-langkah lawan, bahkan ketika generasi muda lebih memilih bermain secara intuitif.

Pola 5: Pola Pertahanan Ketat di Putaran Terakhir

Saat mendekati akhir permainan, salah satu pola yang masih sering digunakan adalah pola pertahanan ketat. Pemain yang sudah hampir menang cenderung bermain sangat hati-hati, tidak mengambil risiko yang tidak perlu, dan memastikan mereka tidak memberikan keuntungan kepada lawan. Pola ini terlihat dari bagaimana mereka memilih ubin yang aman untuk dibuang dan menghindari membentuk kombinasi yang membuka peluang bagi pemain lain.

Meskipun beberapa pemain muda lebih suka bermain agresif hingga akhir, pola defensif ini tetap memiliki tempat di meja mahjong Surabaya. Pemain-pemain yang menghormati tradisi dan strategi klasik sering kali memilih pola ini untuk mempertahankan peluang mereka menang dengan risiko minimal.

Tradisi yang Menjaga Kemakmuran Komunitas

Keberlangsungan komunitas mahjong di Surabaya tak lepas dari pola-pola lama yang tetap dijaga hingga kini. Meskipun sebagian orang mungkin menganggapnya sudah usang, pola-pola ini menjadi landasan yang menghubungkan generasi lama dan baru dalam permainan. Dalam setiap giliran dadu yang dilempar dan setiap ubin yang dibuang, tradisi-tradisi ini menciptakan suasana kebersamaan, rasa hormat, dan nilai kultural yang mendalam.

Dengan memelihara pola-pola bermain seperti pemilihan kursi berdasarkan feng shui, aturan pengocokan, kebiasaan menyusun ubin tertentu, teknik membaca lawan, dan pola pertahanan di putaran akhir, komunitas mahjong di Surabaya terus mempertahankan eksistensinya. Walau mungkin terlihat sederhana, pola-pola ini menjadi bukti bahwa dalam mahjong, tidak hanya strategi yang menentukan kemenangan, tetapi juga bagaimana kita menghormati dan melestarikan tradisi yang telah ada.